Info

Blog ini merupakan bagian dari SYAARAR.COM. Anda bisa mendapatkan materi lainnya di sini. Jika Anda ingin berkomunikasi dengan saya, silakan menghubungi saya di wsyakinah@gmail.com

Rabu, 23 April 2008

CD Bahan Renungan Kalbu

Dunia Bahagia Akhirat Syurga (DBAS)

 

Saat syahadat-ku sebatas ucapan
Saat shalat-ku sebatas gerakan
Saat shaum-ku sebatas kewajiban
Saat zakat-ku sebatas keharusan
Saat haji-ku sebatas kebanggaan
Kesia-siaan terbesar ada dalam diriku

Asal dari semua pembangkangan adalah karena rela menuruti hawa nafsu
Sedangkan asal dari ketaatan adalah karena ketidak-relaan jiwa menuruti nafsu

Dalam kehidupan manusia, diperlukan suatu tuntunan hidup yang akan menghantarkan kita kepada jalan untuk mencapai Dunia Bahagia Akhirat Syurga.

Untuk mencapai DBAS, diperlukan keseimbangan dalam jiwa manusia untuk dapat menyelaraskan kehidupan manusia dalam menjalankan aktifitasnya sebagai makhluk yang ber-akal. Dalam penggunaan akal ini diperlukan tuntunan untuk dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh Sang Pencipta.

Berbagai topik yang berisikan tuntunan-tuntunan hidup yang akan membimbing kita kepada pengertian tentang makna hidup, bagaiman kita harus menghadapi berbagai macam godaan dan masalah, yang semua akan mengurangi nilai ibadah kita kalau kita tidak bijaksana dalam menghadapinya.

Dengan mendengarkan CD ini diharapkan kita dapat mencapai keseimbangan dunia dan akhirat yang tentu akan membawa kita kepada Dunia Bahagia Akhirat Syurga.

CD ini merupakan kumpulan ceramah-ceramah Ir.Permadi Alibasyah yang dikemas dalam 12 CDs; Volume 1 - 7, Volume A - D dan Edisi Haji, yang dikemas dalam format MP3, masing-masing CD mempunyai masa putar 11 jam. Dengan harga Rp. 264.000, Anda sudah mendapatkan satu paket yang berisikan 12 CDs.

Kami memberikan kemudahan kalau Anda ingin membeli secara bertahap, dengan harga Rp. 23.000 per CD.

 

 

To contact us :


Jl.Garuda Kencana III
Blok K2 Nomor 3, Sektor XII.3
Kencana Loka, BSD City
Tangerang, Banten
Indonesia

 

Contact Person: Syamsul Arham
Telp: +62818919423
Email: syamsul@wsyakinah.com
Website : http://www.wsyakinah.com/

SENTUHAN KALBU

Allah berfirman dalam Al-Qur'an pada surat Hadid ayat 20 yang artinya:

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. ...... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya bagaikan kisah penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam melaksanakan tugasnya selalu dibekali dengan tabung oksigen yang terpasang di punggungnya. Pada saat ia terjun menyelam, niatnya bulat ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi begitu ia berada di bawah permukaan laut, ia mulai lupa pada apa yang harus dicarinya. Kenapa? Ternyata pemandangan di dalam laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai seolah-olah memanggilnya, ikan-ikan hias berwarna-warni yang saling berkejaran dengan riangnya membuatnya terpana. Ia pun lalu terlena ikut bercanda ria, melupakan tugasnya semula untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana.

Hingga pada suatu saat, dia terkejut manakala disadarinya oksigen yang berada di punggungnya tinggal sedikit lagi. Timbullah rasa takutnya. Tak terbayang olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergopoh-gopoh ia pun busaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya. Namun sayang, kekuatan fisiknya sudah melemah, energinya sudah habis terkuras bercanda ria dengan keindahan alam bawah laut.

Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, karena tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah didapatnya dengan susah payah itu sebagian tertumpah ke luar.

Di permukaan, majikannya telah menunggu. Begitu dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang ia harapkan, maka tumpahlah caci makinya dan saat itu juga si penyelam dipecatnya tanpa pesangon sedikitpun. Tentu saja bisa kita bayangkan bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.

Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha minta kesempatan ulang untuk menyelam kembali. "Tuan, ijinkanlah aku untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya." Namun majikannya dengan tegas menolak, "Percuma engkau aku beri kesempatan, ternyata engkau hanya pandai membuang-buang oksigen saja."

Kisah ini amat mirip dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah perlambang jatah umur manusia, tiram mutiara mengibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan dan tiram mutiara yang tumpah mengumpamakan pahala yang hilang karenanya, sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan kenikmatan duniawi dengan harta, tahta dan wanitanya.

Marilah kita instropeksi, sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh?, Sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan menemui majikan kita, Allah swt, Ia ridha menerima kita. Apalagi Ia telah berfirman da surat Al-Ankabuut ayat 6:

"Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main, sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan."

Apakah hati Anda tersentuh membaca kisah ini? Bila ya, berarti Anda memerlukan buku ini. Lebih dari 50 kisah menyentuh kalbu yang diramu dalam format kultum (kuliah tujuh menit) akan Anda temui dalam buku ini.

Buku "SENTUHAN KALBU" disamping dapat dijadikan sebagai teman merenung bagi siapa saja yang ingin mengasah kalbunya, buku ini dapat juga digunakan untuk keperluan mengisi ceramah pendek.


INFORMSI BUKU:

Judul Buku : SENTUHAN KALBU
Penyaji : Ir.Permadi Alibasyah
Jumlah Halaman : 342 halaman
Ukuran buku : 17,5 x 11,5 cm
Jenis kertas : matt coated 100 gram
Sampul : Soft-cover Harga : Rp. 30.000


PEMESANAN:
Pemesanan dapat dilakukan dengan menghubungi kami di syamsul@wsyakinah.com atau HP 0818-919-423.

Bahan Renungan Kalbu

Manusia dalam hidupnya selalu merindukan kebahagiaan. Banyak orang yang menduga bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kebahagiaan selama ia terikat pada suatu aturan hukum tertentu. Namum perjalanan waktu ternyata menjungkir-balikkan paham itu. Fakta sejarah menunjukkan, kebahagiaan yang hakiki ternyata bukanlah berasal dari pola hidup bebas seperti burung sebagaimana yang dipraktekkan oleh kaum hippies tempo dulu, melainkan justru diperoleh melaluin pola hidup yang konsisten mentaati suatu aturan tertentu. Aturan dimaksud, ada yang merupakan buah karya para manusia bijak di zaman yang lampau, ada pula yang diyakini dibuat langsung oleh Sang maha Pencipta Alam Semesta ini. Orang menyebut aturan-aturan ini dengan istilah; agama. Oleh karena itu, pada akekatnya agama adalah suatu pedoman hidup yang hakiki, baik di dunia maupun di kehidupan yang akan datang nanti. Tentunya setiap pedoman hidup atau agama tidaklah sama; makin canggih pedoman hidup, maka semakin pasti pula kebahagiaan yang didambakan itu menjadi kenyataan.

Sebagai langkah awal dalam mencari kebahagiaan, para pakar sependapat bahwa manusia harus menyadari terlebih dahulu tentang makna keberadaannay di dunia ini. Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang diyakini berasal dari Tuhan Pencipta Langit dan Bumi, menjelaskan tentang konsepsi manusia dengan amat gamblang, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat An-Nisaa' ayat 13 dan 14:



"Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam syurga. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya, dan baginya siksa yang menghinakan."


Manusia adalah makhluk yang diberi kebebasan penuh dalam bertindak, apakah ia mau taat pada aturan main yang dibuat oleh Penciptanya ( dan Rasul-Nya), atau ia mau membangkang. Bagi yang taat akan diberi kenikmatan syurga, dan bagi yang membangkang akan diberi ganjaran neraka. Disamping itu pengalaman membuktikan, orang yang taat melaksanakan aturan main ini, ternyata di kehidupan dunia ia memperoleh kebahagiaan. Dengan demikian, kebahagiaan yang hakiki itu hanya akan dapat dicapai bila orang mampu taat secara total melaksanakan aturan yang ditentukan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits. Hanya sayangnya dalam prakteknya ternyata untuk daat selalu taat pada aturan main ini tidak selalu mudah. Hal ini dikarenakan adanya dorongan hawa nafsu ataupun setan yang selalu menggoda. Dengan perkataan lain, bila manusia mampu mengendalikan nafsu yang ada pada dirinya dan menundukkan setan yang selalu menghimbau untuk membangkang, maka ia akan dapat selalu taat melaksanakan aturan main yang dibuat-Nya itu. Paradigma yang sampai saat ini masih dianut oleh sebagian besar orang adalah kita harus berjuang sekuat tenaga melawan kehendak nafsu. Setiap nafsu jelek ini muncul harus kita perangi. Dengan demikian hidup ini selalu disibukkan dengan peperangan mengalahkan nafsu. Ini tentu sangat melelahkan.

Buku "BAHAN RENUNGAN KALBU" menawarkan alternatif lain. Tidak ada lagi berjuang habis-habisan untuk melawan nafsu, tetapi berupaya sungguh-sungguh untuk mendapatkan keyakinan-keyakinan ilahiyah melalui perenungan demi perenungan. Hal ini dikarenakan bila kalbu memiliki banyak keyakinan-keyakinan ilahiyah maka otomatis nafsu / setan tidak akan berdaya. Jadi dengan demikia, keyakinan yang ada dalam kalbu itulah sebenarnya yang akan menentukan sikap seseoarang, apakah ia akan taat aturan main atau melanggarnya.

Pengalaman mengajarkan, "keyakinan" seperti layaknya anak tangga, tidak datar tetapi bertingkat. Seseorang tidak akan dapat mempunyai keyakinan yang ada di tingkat ketiga bila ia belum memliki keyakinan yang berada di anak tangga pertama dan kedua. Seperti halnya seorang siswa Sekolah Dasar tidak akan dapat memahami akar bilangan 625 adalah sama dengan 25, bila ia sebelumnya tidal mengerti mengenai penjumlahan dan perkalian dari suatu bilangan.

Buku "BAHAN RENUNGAN KALBU" ini merupakan penghantar merenung atau tafakur bagi orang yang ingin memfungsikan akal dan kalbunya dalam upaya menggapai kebenaran yang hakiki.

Wallahu a'lam bishshawab.


INFORTMASI BUKU
Judul Buku : BAHAN RENUNGAN KALBU
Penyaji : Ir.Permadi Alibasyah
Jumlah halaman : 545 halaman
Ukuran buku : 23,5 x 16,5 cm
Jenis kertas : matt-coated 100 gram
Sampul : Hard-cover
Harga : Rp. 75.000 (belum termasuk ongkos kirim)


PEMESANAN
Buku dapat dipesan dengan mengirimkan email ke syamsul@wsyakinah.com atau dapat menghubungi kami di HP 0818-919-423


TESTIMONIAL

"Dengan bahasa yang sederhana, buku ini insya Allah mampu menuntun pembacanya mencapai pencerahan jiwa sebagai bekal untuk menjadi insan yang bertakwa." Prof.Dr.Kusnaka Adivihardja, M.A.

"Buku ini sarat dengan hikmah yang sangat berguna dalam upaya mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat." Ir.Achmad Yunus (Civil Engineering)

"Dengan gaya bahasa yang enak dibaca, buku ini mengungkap fenomena tauhid sebagai suatu kebenaran hakiki yang akan mendorong pembacanya untuk senantiasa bertindak karena mengharapkan ridha Allah swt. semata, dan karenanya sangat layak dijadikan bahan renungan." Lukman Hakim K. SE.,MBA (Konsultan)

Seluruh buku ini sangat diperlukan sebagai bekal menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasulullah saw." Dr. Novita Rianti

"Sebuah sajian manarik, yang insya Allah dapat menhantarkan kita mencapai ketenteraman jiwa secara islamai." Prof.Dr.dr.H.Dadang Hawari, Psikiater

CONTACT US


Jl.Garuda Kencana III
Blok K2 Nomor 3, Sektor XII.3
Kencana Loka, BSD City
Tangerang, Banten - Indonesia

Contact Person: Syamsul Arham
Telp: +62818919423
Email: syamsul@wsyakinah.com
Website : http://www.wsyakinah.com/

Al-Qur'an Today

Quote